MTs. AI
AI vs Penulis Manusia: Persaingan atau Kolaborasi?

oleh : szn net

Perkembangan teknologi kecerdasan buatan (AI) telah membuka babak baru dalam dunia kepenulisan. Dengan hadirnya generative AI seperti ChatGPT, Gemini, dan Claude, proses menulis kini dapat dilakukan dalam hitungan detik. Dari artikel berita, naskah iklan, hingga caption media sosial, semuanya bisa dihasilkan secara otomatis dan cepat. Tapi apakah ini berarti penulis manusia tidak lagi dibutuhkan?

Pertanyaan ini memicu perdebatan hangat di berbagai sektor, mulai dari industri konten, media massa, hingga kalangan akademik. Apakah AI benar-benar mampu menggantikan sentuhan manusia dalam menulis? Ataukah justru kehadirannya membuka peluang-peluang baru yang sebelumnya tak terbayangkan? Untuk menjawabnya, kita perlu menelaah lebih dalam bagaimana AI dan manusia menulis, serta kelebihan dan keterbatasan masing-masing.

Menurut laporan McKinsey (2023), penggunaan generative AI mampu meningkatkan efisiensi penulisan konten hingga 40 persen di lingkungan profesional. Dalam praktiknya, AI dapat menghasilkan konten yang rapi, padat informasi, dan bebas kesalahan tata bahasa dalam waktu yang jauh lebih singkat dibanding manusia. Ini menjadi keunggulan besar terutama dalam kebutuhan konten massal dan berulang, seperti deskripsi produk atau laporan harian.

Namun, secepat dan secerdas apapun AI menulis, ada batasan besar yang tak bisa dihindari. AI bekerja berdasarkan data dan pola yang telah tersedia. Ia tidak memiliki pengalaman hidup, intuisi sastra, maupun kemampuan menangkap emosi yang kompleks. Tulisan manusia, di sisi lain, memuat rasa, ironi, refleksi personal, serta konteks budaya yang hanya bisa muncul dari pengalaman langsung dan sensitivitas emosional.

Perbandingan antara AI writer dan human writer semakin menarik jika dilihat dari sudut fungsi dan peran. AI unggul dalam efisiensi, kuantitas, dan konsistensi gaya penulisan. Sementara manusia unggul dalam kreativitas, kedalaman isi, dan kepekaan terhadap audiens. Jika AI adalah mesin penyalin informasi, maka manusia adalah pencipta makna. Keduanya bukan musuh, melainkan bisa saling melengkapi.

Dalam praktik terbaiknya, banyak penulis kini menggunakan AI sebagai alat bantu untuk brainstorming, membuat kerangka tulisan, atau menyusun draft awal. Setelah itu, penulis manusia menyempurnakan hasilnya dengan gaya bahasa, penyesuaian konteks, dan narasi yang lebih menggugah. Inilah bentuk kolaborasi yang ideal: teknologi sebagai asisten, bukan pengganti.

Penting pula untuk menyadari bahwa hadirnya AI tidak hanya menuntut adaptasi teknis, tapi juga etika baru dalam dunia kepenulisan. Isu seperti plagiarisme algoritmik, akurasi fakta, dan tanggung jawab moral atas konten yang dihasilkan menjadi tantangan baru. Maka, literasi digital kini menjadi kebutuhan dasar bagi setiap penulis—tak hanya untuk menghindari ketergantungan, tetapi untuk menggunakan AI secara bijak dan bertanggung jawab.

Jadi, apakah penulis manusia masih dibutuhkan? Jawabannya jelas: ya, lebih dari sebelumnya. Justru di tengah banjir informasi dan otomatisasi, pembaca semakin membutuhkan konten yang autentik, bermakna, dan menyentuh. AI adalah alat luar biasa, tetapi manusialah yang memberi nyawa pada kata-kata. Masa depan kepenulisan bukan soal siapa yang menggantikan siapa, tetapi bagaimana manusia dan mesin bisa bekerja bersama untuk menciptakan karya yang lebih hebat.

sebagian sumber diktip dari artikel VIVA.co.id 

Upgrading Pengurus Baru Masa Bakti 2025–2026

Untuk membentuk kepengurusan yang solid, berkarakter, dan siap bekerja dalam satu visi organisasi, kegiatan Upgrading pengurus baru OSIS, Pramuka, Paskibra, dan Marawis masa bakti 2025–2026 dilaksanakan dengan tujuan membekali para pengurus dengan pengetahuan, keterampilan, serta semangat baru dalam menjalankan tugas organisasi. Upgrading ini menjadi awal penting dalam transisi kepemimpinan agar organisasi tetap berjalan dengan baik dan lebih berkembang di tahun ajaran berikutnya.

Kegiatan Upgrading ini merupakan lanjutan dari proses regenerasi, setelah pelaksanaan seleksi dan pemilihan pengurus baru. Dalam kegiatan ini, dilakukan serah terima jabatan secara simbolis dari pengurus lama kepada pengurus baru. Serah terima ini mencerminkan tanggung jawab yang kini berpindah tangan, sekaligus menjadi momen refleksi dan motivasi bagi pengurus baru untuk membawa perubahan yang lebih baik di masa kepengurusan mendatang.

Adapun tujuan utama dari Upgrading ini adalah membentuk pemahaman yang sama di antara para pengurus tentang peran, tanggung jawab, serta visi dan misi organisasi masing-masing. Dengan kegiatan ini, diharapkan para pengurus baru mampu menyusun program kerja yang realistis, inovatif, dan relevan dengan kebutuhan siswa dan sekolah. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi wadah untuk mempererat hubungan antaranggota lintas organisasi, sehingga tercipta sinergi yang kuat antarorganisasi siswa.

Selama Upgrading, para peserta mengikuti berbagai sesi pelatihan seperti kepemimpinan dasar, manajemen organisasi, public speaking, kerja sama tim, dan problem solving. Materi-materi ini disampaikan oleh guru pembina, alumni organisasi, serta narasumber berpengalaman. Tidak hanya teori, para peserta juga diajak mengikuti simulasi kegiatan organisasi agar lebih memahami dinamika dan tantangan dalam kepengurusan.

Dalam konteks OSIS, Upgrading difokuskan pada pemahaman struktur organisasi, tata cara pembuatan program kerja, serta keterampilan komunikasi antarbidang. Untuk Pramuka, difokuskan pada peningkatan jiwa kemandirian, kepemimpinan, dan loyalitas terhadap prinsip kepramukaan. Paskibra difokuskan pada kedisiplinan, ketepatan, dan kekompakan, sedangkan Marawis dibina dalam hal kekompakan, manajemen waktu latihan, dan penguatan nilai-nilai keagamaan dalam setiap penampilannya.

Kegiatan Upgrading juga berperan penting dalam menanamkan nilai karakter seperti tanggung jawab, kejujuran, kerja keras, dan kemampuan beradaptasi. Karakter inilah yang menjadi fondasi utama dalam menjalankan roda organisasi. Pembina dari masing-masing organisasi, termasuk Bu Asri (Pembina OSIS), Pak Diki (Pramuka), dan pembina lainnya, selalu menekankan bahwa organisasi bukan hanya tentang kegiatan, tetapi juga tentang pembentukan mental dan etika.

Dengan terlaksananya kegiatan Upgrading ini, diharapkan para pengurus baru dapat menjalankan amanahnya dengan penuh dedikasi, serta mampu membawa organisasi ke arah yang lebih baik. Kepengurusan bukan sekadar jabatan, melainkan wadah belajar dan berkontribusi yang sangat berharga bagi masa depan siswa. Sebuah kepemimpinan yang dimulai dengan niat baik, visi yang jelas, dan kerja sama yang kuat akan membentuk generasi muda yang tidak hanya aktif, tetapi juga inspiratif dan bertanggung jawab.

MTs Al Ihsan Hadirkan Suasana Belajar Nyaman dan Modern

MTs Al Ihsan Parungpanjang terus berkomitmen menciptakan lingkungan pendidikan yang kondusif dan menyenangkan bagi para siswanya. Salah satu keunggulan utama sekolah ini adalah ruang kelas yang nyaman, bersih, dan rapi. Setiap kelas dirancang dengan pencahayaan alami yang cukup, sirkulasi udara yang baik, serta tata letak yang mendukung proses belajar mengajar secara optimal.

Untuk mendukung kualitas pembelajaran, setiap ruang kelas dilengkapi dengan fasilitas audio visual. Guru dapat menggunakan speaker, proyektor, hingga media digital lainnya agar materi yang disampaikan lebih mudah dipahami siswa. Ini menjadi bagian dari pendekatan pembelajaran yang lebih interaktif dan menyenangkan.

Selain itu, sekolah juga menyediakan akses internet cepat melalui jaringan Wi-Fi yang dapat digunakan oleh guru maupun siswa. Kehadiran fasilitas ini memungkinkan guru mengintegrasikan teknologi dalam proses pembelajaran, dan siswa pun dapat mengakses sumber belajar tambahan secara online.

Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di MTs Al Ihsan berlangsung secara aktif dan dinamis. Para guru tidak hanya menyampaikan materi, tetapi juga mengajak siswa berdiskusi, berlatih soal, hingga melakukan praktik langsung sesuai mata pelajaran. Proses pembelajaran dirancang agar siswa terlibat penuh dan merasa senang berada di sekolah.

Para guru di MTs Al Ihsan pun telah memiliki sertifikasi profesional, menandakan bahwa mereka memiliki kompetensi dan pengalaman yang diakui secara resmi. Hal ini memberikan jaminan mutu dalam pengajaran dan pembinaan karakter siswa di sekolah. Tidak heran jika MTs Al Ihsan telah berhasil meraih status sebagai sekolah terakreditasi, yang memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap kualitas pendidikannya.

Dengan segala fasilitas dan suasana yang mendukung, MTs Al Ihsan menjadi tempat yang nyaman untuk belajar dan tumbuh. Lingkungan yang bersih, aman, dan religius membuat siswa betah serta semangat datang ke sekolah setiap hari. Sekolah ini bukan hanya tempat menimba ilmu, tapi juga tempat membentuk karakter generasi muda yang cerdas, santun, dan berdaya saing.

MTs Al Ihsan Terus Berbenah, Hadirkan Sekolah Nyaman dan Modern untuk Siswa

Red, MTs Al Ihsan Parungpanjang terus menunjukkan komitmennya dalam menghadirkan lingkungan pendidikan yang nyaman, modern, dan ramah bagi siswa. Sekolah ini kini menjadi salah satu pilihan utama bagi para orang tua yang ingin memberikan pendidikan terbaik untuk anak-anaknya, tanpa beban biaya pendidikan.

Fasilitas yang tersedia di MTs Al Ihsan sangat mendukung kegiatan belajar mengajar. Ruang kelas yang nyaman dan bersih menjadi tempat yang ideal bagi siswa untuk fokus belajar. Setiap ruang kelas juga dilengkapi dengan sistem audio agar proses penyampaian materi dari guru semakin efektif. Selain itu, tersedia mushola yang luas dan bersih untuk mendukung kegiatan ibadah siswa dan guru secara khusyuk.

Tak hanya itu, sekolah ini juga menyediakan MCK yang higienis, lapangan olahraga multifungsi untuk mendukung kegiatan jasmani, serta taman hijau yang sejuk yang bisa dimanfaatkan siswa untuk bersantai dan belajar di luar ruangan. Kehadiran taman ini menjadi salah satu daya tarik tersendiri karena menciptakan suasana sekolah yang asri dan menyenangkan.

MTs Al Ihsan juga telah dilengkapi dengan laboratorium komputer yang memadai. Fasilitas ini menjadi bagian dari upaya peningkatan literasi digital siswa, apalagi seluruh ujian kini telah berbasis CBT (Computer Based Test). Untuk mendukung kebutuhan digital, sekolah juga menyediakan akses Wi-Fi gratis yang bisa digunakan siswa dan guru dalam kegiatan pembelajaran.

Informasi kegiatan sekolah kini bisa diakses lebih cepat dan mudah melalui website resmi sekolah, sehingga orang tua dan masyarakat bisa terus mengikuti perkembangan terbaru. Website ini juga menjadi media komunikasi efektif antara pihak sekolah, siswa, dan wali murid.

Kepala MTs Al Ihsan, Bapak Ahmad Jaenudin, S.Pd.I, menyatakan bahwa pihak sekolah saat ini memang tengah fokus dalam pembangunan fasilitas. “Kami ingin memastikan bahwa setiap siswa yang belajar di sini merasa nyaman, aman, dan mendapatkan pengalaman belajar terbaik. Pembangunan fasilitas ini adalah bagian dari upaya kami untuk terus maju dan mengikuti perkembangan zaman,” ujarnya.

Dengan sederet fasilitas unggulan tersebut, MTs Al Ihsan tidak hanya menciptakan generasi cerdas, tetapi juga membangun lingkungan sekolah yang sehat, ramah teknologi, dan religius. Sekolah ini membuktikan bahwa pendidikan berkualitas tidak harus mahal.

Penerapan AI dalam Dunia Pendidikan

Penggunaan Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan dalam dunia pendidikan kini menjadi salah satu inovasi yang mendorong transformasi digital di sekolah-sekolah, termasuk di tingkat madrasah seperti MTs. Al Ihsan (MTs A.I) Parungpanjang. Pemerintah melalui Kementerian Kominfo dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) secara aktif mendorong pengembangan dan pemanfaatan teknologi ini untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di era digital.

Kominfo menyatakan bahwa integrasi AI harus diarahkan untuk mendukung sistem pendidikan yang adaptif dan inklusif. Salah satu inisiatif yang dilakukan adalah menyusun pedoman penggunaan teknologi berbasis AI dengan tetap mengedepankan keamanan data dan etika digital. Kemendikbudristek juga telah menyusun langkah strategis memasukkan literasi digital dan pengenalan AI sejak jenjang pendidikan dasar dan menengah dalam kurikulum Merdeka Belajar.

MTs. Al Ihsan Parungpanjang menjadi salah satu madrasah yang mulai menerapkan pendekatan berbasis AI dalam proses pembelajaran dan evaluasi. Beberapa program digital seperti penggunaan platform CBT (Computer Based Test), analisis hasil belajar otomatis, serta penerapan chatbot untuk informasi akademik telah digunakan sebagai bagian dari upaya meningkatkan efisiensi layanan pendidikan dan mendorong kemandirian belajar siswa.

Selain itu, guru-guru di MTs A.I telah mengikuti pelatihan literasi digital dan pengenalan AI untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam merancang media pembelajaran berbasis teknologi. Dengan bantuan AI, guru dapat lebih mudah melakukan personalisasi materi sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan siswa, misalnya melalui platform evaluasi yang dapat memberikan analisis otomatis tentang perkembangan siswa secara individual.

Penggunaan AI juga telah membantu madrasah dalam bidang manajemen sekolah, seperti pengolahan data kehadiran, penjadwalan otomatis, hingga sistem monitoring kinerja siswa berbasis aplikasi. Hal ini tidak hanya meningkatkan efisiensi, tetapi juga transparansi dalam pengelolaan informasi akademik bagi guru, siswa, dan orang tua.

Meskipun demikian, tantangan seperti keterbatasan infrastruktur dan literasi digital di kalangan sebagian pendidik dan siswa masih menjadi perhatian. Untuk itu, MTs. Al Ihsan secara bertahap terus membangun kapasitas teknologi, memperkuat jaringan internet sekolah, serta mengadakan pelatihan rutin agar implementasi AI dapat berjalan optimal dan merata di semua jenjang kelas.

Dengan dukungan kebijakan pemerintah dan kesiapan madrasah, penggunaan AI di MTs. Al Ihsan menjadi contoh nyata bagaimana teknologi dapat dimanfaatkan secara positif dalam dunia pendidikan. Langkah ini diharapkan mampu mencetak generasi santri digital yang tidak hanya unggul dalam ilmu pengetahuan dan agama, tetapi juga siap menghadapi tantangan global dengan kecakapan teknologi yang mumpuni.

Pelaksanaan Penilaian Akhir Tahun

Parungpanjang — MTs. Al Ihsan Parungpanjang akan melaksanakan Penilaian Akhir Tahun (PAT) untuk siswa kelas 7 dan 8 pada awal bulan Juni mendatang. Kegiatan ini merupakan agenda rutin tahunan yang bertujuan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik selama satu tahun pembelajaran.

Dalam pelaksanaannya, PAT tahun ini menggunakan sistem Computer Based Test (CBT) yang sudah mulai diimplementasikan secara bertahap di lingkungan MTs. Al Ihsan. Sistem ini dinilai lebih efisien, ramah lingkungan, serta memudahkan proses koreksi hasil ujian oleh guru.

Ketua Panitia PAT, Novianti Suandi, S.Pd.I, dalam sambutannya menyampaikan bahwa ujian berbasis digital merupakan langkah maju dalam mendukung program digitalisasi sekolah. “Kami ingin membiasakan peserta didik dengan teknologi, sekaligus melatih kejujuran dan kemandirian dalam mengikuti ujian,” ujarnya saat ditemui usai rapat koordinasi panitia.

Penilaian Akhir Tahun ini akan dilaksanakan pada tanggal 2 Juni 2025, dengan total 15 mata pelajaran yang akan diujikan. Seluruh siswa telah dijadwalkan untuk mengikuti ujian sesuai jadwal yang telah dibagikan oleh wali kelas masing-masing. Ruang laboratorium komputer pun telah dipersiapkan secara maksimal guna menunjang kelancaran pelaksanaan CBT.

Selain sebagai bentuk evaluasi akademik, kegiatan ini juga menjadi tolak ukur keberhasilan proses pembelajaran di MTs. Al Ihsan Parungpanjang selama satu tahun terakhir. Diharapkan hasil yang diperoleh dapat menjadi dasar dalam pembinaan siswa ke jenjang berikutnya, serta sebagai bahan evaluasi untuk peningkatan mutu pembelajaran di tahun ajaran berikutnya.

Pihak sekolah juga mengimbau kepada seluruh siswa untuk mempersiapkan diri dengan belajar secara teratur dan menjaga kesehatan selama menjelang ujian. Dengan semangat belajar dan dukungan semua pihak, PAT 2025 diharapkan dapat berjalan dengan lancar dan memberikan hasil yang maksimal bagi semua peserta didik.


Sekolah Mulai Terapkan Metode Mengajar Modern, Digitalisasi Jadi Fokus Utama

Parungpanjang, 21 Mei 2025 — Digitalisasi pendidikan kini bukan lagi sekadar wacana, tetapi telah menjadi kenyataan yang diterapkan secara nyata di berbagai satuan pendidikan, termasuk di tingkat madrasah seperti MTs. Al Ihsan Parungpanjang. Sekolah ini menjadi contoh penerapan metode pembelajaran modern yang berbasis teknologi, mengikuti perkembangan transformasi digital yang didorong oleh Kementerian Pendidikan dan Kominfo sejak awal 2024.

Salah satu metode yang kini menjadi bagian tak terpisahkan dari proses belajar-mengajar adalah penggunaan slide presentasi interaktif berbasis data visual. Guru tidak lagi hanya mengandalkan buku teks, namun mengombinasikannya dengan materi presentasi yang dapat ditampilkan secara real-time melalui proyektor dan layar digital di kelas. Data dari Kemdikbud menyebutkan bahwa 70% guru di tingkat SMP/MTs kini telah aktif menggunakan media presentasi sebagai alat bantu utama dalam menyampaikan materi.

Selain itu, ujian berbasis komputer (CBT) juga mulai diterapkan secara masif di MTs. Al Ihsan. Ujian tidak lagi menggunakan kertas, melainkan sistem aplikasi yang secara otomatis mengoreksi dan merekap nilai siswa. Hal ini tidak hanya meningkatkan efisiensi kerja guru, tetapi juga meminimalisir risiko kecurangan dan mempercepat proses evaluasi. Ujian CBT ini juga dilengkapi dengan soal-soal adaptif berbasis level kemampuan siswa.

Pengolahan nilai juga ikut terdigitalisasi. Jika sebelumnya guru harus merekap nilai secara manual, kini mereka hanya perlu memasukkan skor ke dalam aplikasi sistem informasi akademik yang otomatis mengolah, mengkalkulasi, dan menyusun laporan hasil belajar siswa. Sistem ini tidak hanya mempermudah guru, tetapi juga memberikan akses transparan kepada wali murid melalui dashboard nilai yang bisa diakses kapan saja.

Metode pengajaran berbasis gamifikasi dan kuis digital juga mulai rutin digunakan. Guru-guru di MTs A.I, misalnya, menggunakan platform seperti Quizizz dan Wordwall untuk meningkatkan partisipasi aktif siswa. Dengan konsep “belajar sambil bermain”, siswa menjadi lebih antusias mengikuti pelajaran, sekaligus meningkatkan hasil pemahaman konsep melalui ulangan harian yang menyenangkan.

Untuk mendukung seluruh digitalisasi ini, MTs. Al Ihsan telah mengembangkan pelatihan rutin bagi tenaga pengajar. Pelatihan ini meliputi penggunaan aplikasi manajemen kelas, pembuatan konten pembelajaran digital, serta literasi data. Upaya ini sejalan dengan arahan dari Direktorat Jenderal GTK yang mendorong transformasi digital guru melalui program Merdeka Belajar berbasis teknologi.

Kepala MTs. Al Ihsan, Ahmad Jaenudin, S.Pd.I, menyatakan bahwa transformasi ini merupakan bagian dari visi besar madrasah dalam mencetak generasi yang tidak hanya unggul secara akademik dan spiritual, tetapi juga cakap digital. “Kami ingin menjadikan madrasah ini sebagai madrasah digital. Digital bukan untuk menggantikan guru, tapi memperkuat peran guru sebagai fasilitator utama,” ujarnya.

Penerimaan Siswa Baru TP.2025-2026

MTs. Al Ihsan Parungpanjang kembali membuka Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) untuk Tahun Pelajaran 2025–2026. Sebagai lembaga pendidikan Islam yang terus berkembang, kami berkomitmen memberikan pendidikan berkualitas tinggi dengan pendekatan spiritual, intelektual, dan teknologi yang terpadu. MTs. Al Ihsan merupakan pilihan tepat bagi para orang tua yang menginginkan pendidikan agama yang kuat dengan dukungan fasilitas belajar yang modern.

Sekolah kami menyediakan fasilitas lengkap guna menunjang kenyamanan dan efektivitas proses pembelajaran. Fasilitas tersebut antara lain ruang kelas digital, laboratorium Multimedia, laboratorium komputer, perpustakaan modern, lapangan olahraga, masjid yang representatif, kantin sehat, serta akses internet untuk pembelajaran daring. Semua sarana dan prasarana kami siapkan agar siswa dapat belajar dalam suasana yang kondusif, aman, dan menyenangkan.

Sebagai bentuk komitmen terhadap kemudahan akses pendidikan bagi semua lapisan masyarakat, pendaftaran dan seluruh biaya lainnya GRATIS tanpa pungutan apapun. Ini adalah kesempatan emas bagi para calon siswa untuk mendapatkan pendidikan berkualitas tanpa beban biaya. MTs. Al Ihsan membuka kesempatan seluas-luasnya untuk siswa dari berbagai latar belakang agar dapat bergabung dan berkembang bersama kami.

Proses pendaftaran dapat dilakukan secara online maupun langsung di sekolah dengan membawa persyaratan yang telah ditentukan, seperti fotokopi rapor, akta kelahiran, kartu keluarga, dan pas foto. Kami juga menyediakan layanan bantuan informasi dan pendaftaran melalui kontak resmi sekolah untuk memudahkan calon siswa dan orang tua dalam proses PPDB.

MTs. Al Ihsan juga dikenal dengan program unggulannya seperti Tahfidz Al-Qur’an, pembinaan karakter Islami, kelas digital interaktif, serta kegiatan ekstrakurikuler yang variatif seperti Pramuka, English Club, Hadrah, dan Jurnalistik. Dengan pendekatan pembelajaran yang menyenangkan, kami berupaya mencetak generasi yang cerdas secara intelektual, spiritual, dan emosional.

Segera daftarkan putra-putri Anda di MTs. Al Ihsan Parungpanjang dan jadilah bagian dari sekolah Islam yang terus berinovasi dan berkomitmen mencetak generasi Qur’ani yang berprestasi. Informasi lebih lanjut dapat diperoleh melalui brosur, media sosial resmi MTs. Al Ihsan, atau datang langsung ke lokasi sekolah. Jangan lewatkan kesempatan emas ini!

Pelantikan Penggalang Pramuka MTs. AI

Pada tanggal 12 November 2024, kegiatan pelantikan penggalang Pramuka dilaksanakan di Lapangan Al Ihsan dengan penuh semangat dan khidmat. Acara ini dihadiri oleh peserta yang terdiri dari anak-anak pria dan wanita yang siap untuk mengemban tugas sebagai anggota Pramuka yang lebih bertanggung jawab. Pelantikan ini dipimpin langsung oleh Pembina Pramuka, Bapak Diki, yang berperan sebagai pengarah dan motivator selama acara berlangsung.

Kegiatan dimulai dengan upacara pembukaan yang penuh makna, diikuti dengan kegiatan berkemah yang bertujuan untuk memperkenalkan para peserta dengan berbagai keterampilan dasar Pramuka, seperti membuat tenda, mengolah makanan di alam terbuka, serta memahami pentingnya kebersamaan dalam kegiatan luar ruangan. Pembina Pramuka, Pak Diki, menyampaikan pesan penting tentang nilai-nilai yang harus diterapkan oleh setiap anggota Pramuka, seperti disiplin, keberanian, kejujuran, dan rasa saling menghargai.

Salah satu kegiatan yang tak kalah menarik adalah sesi hacking, yang dirancang untuk melatih keterampilan peserta dalam hal teknologi dan kreativitas. Meskipun tampak seperti kegiatan yang jauh dari nuansa alam, hacking dalam kegiatan ini lebih mengarah pada pengenalan dasar pemrograman dan teknologi yang bisa berguna dalam kehidupan sehari-hari. Pak Diki menjelaskan bahwa meski Pramuka identik dengan kegiatan alam, saat ini, keterampilan teknologi juga sangat penting dimiliki oleh setiap anggota muda.

Acara pelantikan dilaksanakan di malam hari, yang diakhiri dengan api unggun yang menambah suasana kekeluargaan dan semangat. Api unggun bukan hanya sekadar hiburan, tetapi juga merupakan simbol persatuan dan semangat yang tak pernah padam, sesuai dengan prinsip dasar Pramuka yang selalu mengedepankan rasa kebersamaan dalam setiap kegiatan. Peserta saling berbagi pengalaman, cerita, dan tentu saja, janji untuk tetap menjaga semangat Pramuka.

Di tengah kegiatan, kehadiran Kepala Sekolah dan Pembina OSIS, Bu Novi, menambah semarak acara. Kepala Sekolah memberikan sambutan hangat yang mengapresiasi semangat para peserta dalam menjalani kegiatan Pramuka. Beliau menekankan pentingnya kegiatan Pramuka dalam membentuk karakter siswa, baik dari segi kedisiplinan maupun kepemimpinan. Sementara itu, Bu Novi dari OSIS menyampaikan bahwa kegiatan Pramuka juga menjadi sarana yang sangat baik untuk mengasah keterampilan sosial siswa dan membangun hubungan antar sesama.

Pak Diki, dengan penuh kebanggaan, menjelaskan bahwa kegiatan ini bukan hanya sekadar acara seremonial, melainkan sebuah momentum penting untuk menumbuhkan rasa tanggung jawab pada diri setiap peserta. Ia menekankan bahwa menjadi anggota Pramuka bukan hanya tentang mengikuti aturan, tetapi tentang memiliki karakter yang kuat, siap menghadapi tantangan, serta berkontribusi positif untuk lingkungan sekitar.

Secara keseluruhan, pelantikan penggalang ini bukan hanya memberikan pelajaran tentang kegiatan alam dan teknik Pramuka, tetapi juga membentuk karakter siswa yang lebih baik, berani, mandiri, dan mampu bekerja sama dalam kelompok. Dengan bimbingan yang baik dari pembina dan dukungan dari pihak sekolah, kegiatan ini diharapkan dapat membentuk generasi muda yang lebih berkarakter dan siap menghadapi tantangan di masa depan.